Kerja Cerdas

Kerja Cerdas

konsep kerja cerdas

Kerja cerdas berarti memanfaatkan segala hal untuk bekerja dengan tenaga dan waktu seefisien dan seefektif mungkin.

Kerja Cerdas

Kerja keras tidak sama dengan kerja cerdas.

Memang dari kecil baik di sekolah dan di rumah kita diajarkan dan dilatih untuk bekerja keras atau work hard atau hard work. Tidak salah, tetapi itu saja nampaknya tidak cukup.

Ada rahasia jitu kerja keras dan usaha kita menghasilkan buah yang lebih banyak, yaitu kerja cerdas atau work smart atau smart work. Dengan kerja cerdas, para pekerja keras dapat menyesuaikan pekerjaan dengan porsi tenaga serta dapat memprioritaskan kepentingannya.

Tidak hanya itu, yuk kenali tips-tips sukses dengan kerja cerdas berikut ini.

Tips Kerja Cerdas, Bukan Kerja Keras

  • 1. Cari Kesempatan
  • 2. Fleksibel dan Dinamis
  • 3. Fokus dengan Tujuan
  • 4. Gunakan Kreativitas
  • 5. Istirahat yang Cukup
  • 6. Kemampuan Komunikasi
  • 7. Kenali Kapan Waktu Produktif
  • 8. Kerja Efisien
  • 9. Kerja Sama Tim
  • 10. Manfaatkan Kalender
  • 11. Membuat Daftar Kegiatan atau Tugas
  • 12. Menentukan Prioritas
  • 13. Mengulas Kembali Pekerjaan
  • 14. Perencanaan yang Matang
  • 15. Prinsip Pareto
  • 16. Teknik Podomoro


Tips Kerja Cerdas, Bukan Kerja Keras


1. Cari Kesempatan

kerja cerdas vs kerja keras

Tips pertama adalah mencari kesempatan. Untuk mengaplikasikan kerja cerdas tentu kita harus memiliki kesempatan untuk mencobanya. Jangan takut memulai karena pasti di awal tidak semuanya berjalan lancar sesuai keinginan. Selain mendapatkan kesempatan, kita yang akan bekerja cerdas juga harus pandai mencari peluang atau celah dalam pekerjaan. Contohnya seperti menaikkan penjualan dengan melakukan promosi saat bulan Ramadhan atau waktu perayaan besar Indonesia lainnya.


2. Fleksibel Dan Dinamis

Bekerja cerdas mengharuskan kita untuk bergaya kerja fleksibel dan dinamis. Artinya, kita tidak boleh kaku dan selalu berpatok pada satu hal atau prinsip. Lingkungan kerja tempat kita berdinamika dan berproses harus disesuaikan oleh kita sehingga penting untuk mencari lingkungan kerja yang nyaman bagi kita. Zaman akan terus berubah dan berkembang, mau tidak mau kita harus bisa bergerak dinamis mengikutinya. Terakhir, merencanakan sesuatu itu sangat penting, tetapi tetap terbuka pada opsi atau rencana cadangan juga sama pentingnya dalam kerja cerdas.


3. Fokus Dengan Tujuan

Mulailah mengerjakan atau melakukan sesuatu dengan bertujuan atau bersasaran. Kerja cerdas menuntut kita untuk fokus dengan tujuan agar kita tidak tergoda dengan hal-hal lain yang dapat mengganggu kinerja kita.

Tidak ada salahnya menjadi multi tasking atau seseorang yang bisa mengerjakan berbagai hal dalam periode yang sama. Namun, terlalu banyak pekerjaan yang beragam dan dengan jumlah yang banyak justru malah mengganggu konsentrasi dan kreativitas. Kita sebagai manusia memiliki kapasitas untuk berpikir dan bekerja. Jadi, mulailah berani untuk berkata tidak dan menolak permintaan yang sekiranya bukan kuasa, kemampuan, tanggung jawab, dan minat kita.


4. Gunakan Kreativitas

Nampaknya mudah untuk berpikir dan bekerja secara kreatif. Tetapi, pada nyatanya cukup sulit. Kita biasa terpaku pada cara kerja yang monoton dan senyamannya kita. Namun, sesekali untuk keluar dari zona aman dan mengeksplor kreativitas kita tidak ada salahnya. Semua pekerjaan membutuhkan kreativitas, terutama bagi mereka yang bergerak di bidang industri, teknologi, pemasaran, media, hiburan, tren, dan semacamnya.


5. Istirahat Yang Cukup


Kenalilah lelahmu dan berhenti jika sudah mencapai batasnya. Manusia butuh istirahat dan tidak bisa nonstop atau terus-menerus kerja tanpa henti. Kekurangan istirahat baik tidur, makan, olahraga, bermain, dan kegiatan yang merelaksasi atau mengistirahatkan tubuh lainnya dapat menyebabkan stres dan penyakit baik fisik maupun mental. Menurut beberapa penelitian, tidur yang cukup adalah enam sampai delapan jam per hari untuk orang dewasa.

Kalau tidak sempat, cobalah untuk tidur siang di sela bekerja jika memungkinkan. Setidaknya 20 sampai 30 menit untuk tidur dapat meningkatkan kinerja otak kembali setelah bangun. Atau tidak setiap satu hingga dua jam sekali ambil nafas sejenak, lihat media sosial, nonton video yang menurut kita menghibur, bermain permainan, berjalan-jalan di kantor atau rumah, atau hal-hal yang merilekskan lainnya.

Akan tetapi, Selasares jangan keasyikan istirahat, nanti penyakit malas akan datang menyerang. Lawan jika ia datang karena produktivitas kita akan terganggu. Memang gampang ngomongnya dan memang hanya diri kitalah yang harus menghadapinya.


6. Kemampuan Komunikasi

Komunikasi yang jelas dan terarah dapat melancarkan pekerjaan kita. Kita tidak mau yang namanya miskomunikasi atau kesalahan saat berkomunikasi dengan orang lain. Sedikit saja dari itu, dapat berdampak fatal. Contohnya ketika manajer meminta kita untuk rapat mulai jam 10 pagi namun kita memberitahukannya kepada yang lain bahwa jam 10 pagi baru bersiap-siap. Atau yang awalnya niat kita memberi tahu suatu informasi menjadi keliru akibat kurangnya kemampuan komunikasi kita.

Basa-basi atau omongan yang tidak perlu sebaiknya dihindari ketika bekerja secara profesional. Cara mengasah kemampuan komunikasi kita dapat dimulai dengan mencoba untuk menyampaikan poin-poin penting atau to the point ketika berkomunikasi dengan orang lain dan tidak bertele-tele. Lalu jelas pula apa yang kita inginkan dengan vokal, intonasi, serta artikulasi yang pas dan jelas.


7. Kenali Kapan Waktu Produktif

Waktu produktif atau waktu nyaman untuk bekerja masing-masing orang tentu berbeda. Ada dari mereka yang enak bekerja di pagi hari, ada yang sukanya begadang di malam hari (sebaiknya dikurangi karena tidak baik untuk kesehatan), dan macam-macam. Nah, Selasares juga harus tahu nih kapan waktu produktifnya. Karena dengan mengetahuinya, kita lebih semangat dengan hasil yang lebih maksimal dalam pengerjaannya.


8. Kerja Efisien

Kerja efisien bukan berarti kerja seadanya atau kerja malas-malasan. Kerja efisien adalah berusaha dengan hasil yang maksimal, namun dengan tenaga seminimal mungkin. Dengan memanfaatkan teknologi kita bisa bekerja efisien. Bahkan menggunakan lift sekalipun sudah bisa dianggap kerja efisien. Tenaga di sini bermakna tidak hanya tenaga fisik, tetapi juga tenaga otak, akal, dan perasaan kita.


9. Kerja Sama Tim

Para pekerja cerdas memaksimalkan kerja sama tim. Saran dan bantuan orang lain dapat menunjang pekerjaan kita. Dengan bersama-sama, akan menjadi efektif juga dan menghemat tenaga. Tetapi perlu diingat bahwa tim yang kita ingin bekerja sama diupayakan cocok dan nyaman dengan kita agar terhindar dari konflik yang tak kunjung berhenti. Dengan bekerja sama, tidak hanya kita kerja dengan cerdas, tetapi juga dapat meningkatkan sifat toleransi kita.


10. Manfaatkan Kalender

Kalender bisa berguna sebagai pengingat dan pengatur jadwal kita. Waktu menjadi hal yang amat berharga ketika kita sudah bekerja. Kendalikan aktivitas kita dan atur waktu kita semaksimal mungkin. Kita bisa membulatkan kalender lalu menuliskan ada apa di tanggal atau hari tersebut layaknya papan pengingat. Atau bisa juga menandainya di ponsel pintar kita baik aplikasi kalender maupun kalender internet seperti Google Calendar.


11. Membuat Daftar Kegiatan Atau Tugas

Selain memanfaatkan kalender, tidak ada salahnya kita memiliki daftar kegiatan atau tugas yang harus dikerjakan atau diselesaikan. Kita bisa menuliskannya di papan tulis yang dipajang di dinding, buku catatan, atau aplikasi catatan (notes) di gawai kita. Alangkah lebih baiknya jika daftar kegiatan atau tugas tersebut diurutkan berdasarkan prioritas atau waktu. Ini akan membuat kita lebih terorganisir dan terarah dalam bekerja.


12. Menentukan Prioritas

Selanjutnya adalah tips bekerja cerdas yang cukup krusial, yaitu menentukan prioritas. Setelah daftar kegiatan dibuat, kita bisa susun sesuai prioritas atau seberapa pentingnya pekerjaan tersebut bagi kita, orang lain, atau perusahaan.

Nah, biasanya ketika sudah bekerja, kita akan banyak mendapat tugas-tugas tambahan yang kadang tidak sesuai dengan jobdesk atau bidang kita. Atau bisa juga secara membludak pekerjaan sebidang dengan kita datang menyerbu.

Mengesampingkan hal yang sekiranya tidak penting bagi kita merupakan hal selanjutnya setelah menentukan prioritas. Oleh karena itu, bisa menentukan prioritas menjadi penting dalam kerja cerdas. Contohnya seperti deadline atau batas pengumpulan kerja sudah mendekat dan rekan kerja meminta tolong untuk membantu pekerjaannya. Namun, kita memilih untuk memprioritaskan pekerjaan kita terlebih dulu dan menolak permintaan sang teman.


13. Mengulas Kembali Pekerjaan

Setelah mengerjakan tugas maupun kerjaan kita, menjadi penting untuk selalu mengecek kembali hasil kerjaan kita. Apakah ada kekurangan dan kesalahan, atau apakah ada yang bisa ditambahkan dan diperbaiki untuk hasil yang lebih maksimal. Ini menjadikan kita lebih teliti akan pekerjaan. Risikonya besar jika pekerjaan kita salah karena banyak terjadi kesalahan akibat tidak mengulas kembali hal-hal yang kita kerjakan.


14. Perencanaan Yang Matang

Untuk mencapai tujuan, dibutuhkan serangkaian rencana yang matang. Setiap rencana yang dirumuskan perlu mempertimbangkan kemungkinan terjadinya, seberapa sukses rencana tersebut, dan apakah kita, orang lain, tim, atau perusahaan mampu untuk mengimplementasikan perencanaan tersebut. Kalau bisa, segala hal memiliki rencana utama dan rencana cadangan dalam urusan pekerjaan. Jika Selasares adalah orang yang spontan, cobalah mulai merencanakan untuk waktu yang dekat dulu dan jangan memaksa diri untuk harus selalu mengikuti rencana yang nantinya malah tidak fleksibel dan dinamis.


15. Prinsip Pareto

Salah satu prinsip kerja cerdas yang dikembangkan oleh Vilfredo Pareto, menerangkan tentang 80 untuk 20. Maksudnya adalah 80 persen hasil kerjaan kita itu tergantung dari 20 persen tingkat fokus kita. Ini berawal dari penelitiannya tentang tanaman kacang polong yang hanya ditanam 20 persen dari lahan dapat menghasilkan 80 persen produksi dari kacang polong.

Nah kalau dalam dunia kerja, jika kita mendapat pekerjaan dari manajer, atasan, atau klien, kerahkanlah 20 persen tenaga dan fokus kita untuk pekerjaan tersebut. Nantinya 80 persen hasilnya sesuai dengan 20 persen usaha yang kita kerahkan tadi. Jadi, benar pepatah bahwa usaha tidak pernah membohongi hasil.


16. Teknik Podomoro

Teknik Podomoro yang dikembangkan oleh Francesco Cirilio adalah sebuah teknik kerja cerdas yang berfokus pada manajemen waktu. Pertama kita pilih pekerjaan mana yang akan kita lakukan. Atau misal kita telah mendapat sebuah pekerjaan. Pasang waktu sekitar 25 menit dan kerjakan tugas tersebut sampai berakhirnya 25 menit tersebut. Beri cek atau tandai tugas yang sudah selesai, lalu istirahat sejenak kurang lebih lima menit.

Setiap kita melakukan empat set podomoro berikan waktu istirahat yang lebih lama seperti 15 sampai 30 menit.

Itu dia tips-tips agar kita bisa kerja cerdas. Bekerja cerdas memiliki banyak sekali manfaat lo Selasares. Yang terpenting, tenaga yang kita kerahkan seminimal mungkin dengan hasil semaksimal mungkin. Jika ingin berbagi tips lainnya tentang kerja cerdas, sangat boleh untuk mengisi kolom komentar.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kerja Cerdas"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel