contoh Pertanyaan interview kerja

contoh Pertanyaan interview kerja

Salah satu tahapan rekrutmen adalah wawancara atau interview kerja.

contoh Pertanyaan interview kerja

Interview adalah percakapan antara perekrut dengan calon karyawan untuk memahami keterampilan, kepribadian, dan karakter pelamar kerja.

cara menjawab pertanyaan interview kerja, merupakan kesempatan untuk menarik hati HRD atau user dan menunjukkan kalau kamu adalah kandidat yang tepat untuk diterima.

Berikut ini tips untuk menjawab pertanyaan interview: 

  • Jawablah pertanyaan wawancara dengan jujur, HRD bisa tahu, lho kalau kamu berbohong.
  • Sampaikan jawaban interview dengan jelas, singkat, dan tidak bertele-tele.
  • Dengarkan dan pahami setiap pertanyaan interview dengan baik.
  • Jelaskan kelebihan terbaikmu.
  • Pilih kekurangan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar.
  • Jelaskan nilai dan kontribusi yang bisa kamu berikan bagi perusahaan.

Berikut ini adalah berbagai pertanyaan interview kerja yang paling sering ditanyakan beserta tips, cara, dan contoh jawabannya.

Pertanyaan wawancara kerja paling umum

Coba ceritakan tentang diri kamu?

Pertanyaan yang selalu ditanyakan dalam wawancara kerja adalah tentang perkenalan diri.

Ini bisa jadi waktu yang pas untuk kamu menjelaskan siapa kamu dan kenapa kamu cocok untuk mengisi posisi yang kamu inginkan.

Kamu bisa menceritakan background pendidikan, pengalaman sebelumnya (kerja, magang, lomba, organisasi, volunteer), dan kemampuan yang sesuai dengan posisi yang dilamar.

Kamu nggak perlu memberikan informasi pribadi terlalu banyak seperti tempat tanggal lahir, berat badan, atau alamat lengkap.

Contoh kalimat perkenalan diri:

“Perkenalkan, nama saya Alex. Lulusan S1 Ilmu Komunikasi Universitas TOP. Saya memiliki minat yang tinggi pada bidang pemasaran. Selama kuliah, saya berhasil memenangkan beberapa kompetisi pemasaran. Selain itu, saya aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa dan Klub Pemasaran. Saya juga bergabung dalam komunitas bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan menambah relasi. Hal-hal tersebut saya lakukan dengan tetap fokus pada akademis, sehingga saya dapat lulus tepat waktu. Saya senang belajar dan mencoba hal baru. Dengan bekal pengalaman dan kemampuan yang saya miliki, saya harap dapat berkontribusi untuk perusahaan ini.”

Apa hobi kamu?

Kamu tidak perlu menyebutkan semua hobi yang kamu suka, cukup sebutkan beberapa dan coba kaitkan dengan soft skill tertentu yang bisa mendukung pekerjaan kamu.

Contoh jawaban:

“Saya sangat suka traveling, dalam setiap perjalanan, saya akan membuat perencanaan kegiatan, tempat yang akan saya datangi, dan rencana keuangan. Dari traveling, saya belajar untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan menyelesaikan masalah ketika ada situasi yang tak terduga terjadi. Karena traveling, saya juga jadi lebih percaya diri untuk berkomunikasi dengan warga lokal atau orang asing yang saya temui.”

Dari contoh jawaban interview di atas, kamu mengaitkan hobi traveling dengan skill planning, budgeting, problem solving, dan kemampuan beradaptasi.

Darimana kamu mengetahui lowongan pekerjaan ini?

HRD menanyakan hal ini untuk mengetahui bagaimana kamu membangun koneksi, mencari informasi, atau melihat ketertarikan kamu terhadap perusahaan.

Jawablah pertanyaan wawancara ini dengan jujur.

Jika mendapat info lowongan dari teman di perusahaan tersebut, kamu bisa menjadikan itu sebagai jawaban untuk memperlihatkan kemampuan membangun networking.

Contoh jawaban: 

“Saat ini, saya sedang aktif mencari kerja, Pak/Bu. Karena saya tertarik dengan perusahaan ini, saya membuka website perusahaan dan melamar posisi yang sesuai dengan minat dan kemampuan saya.”

Apa kelebihan kamu?

Pertanyaan tentang apa kelebihan kamu, hampir selalu ditanyakan saat interview kerja.

Melalui pertanyaan wawancara ini, HRD ingin mengetahui apakah ada kelebihan atau kompetensi yang sesuai dengan posisi yang dilamar.

Untuk menjawab pertanyaan ini, cari tahu skill yang dibutuhkan untuk posisi tersebut, lalu cocokkan dengan kelebihan yang kamu punya.

Ceritakan contoh penerapan kelebihan itu untuk pekerjaan dengan pengalaman yang sudah ada.

Contoh jawaban kelebihan diri:

“Saya memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Dengan kemampuan ini, saya dapat menerima dan menyampaikan informasi dengan baik sehingga mengurangi terjadinya miskomunikasi. Dengan komunikasi yang baik juga, koordinasi dengan anggota tim berjalan baik. Pekerjaan sebagai Social Media, memerlukan komunikasi yang baik kepada tim design, marketing strategy, dan tim pemasaran lainnya. Oleh karena itu, kemampuan ini sangat diperlukan untuk pekerjaan ini.”

Apa yang kamu ketahui tentang posisi ini?

Ketika melamar pekerjaan, kamu harus mengetahui deskripsi pekerjaan (job description), tugas utama, dan skill apa saja yang diperlukan.

HRD atau user ingin mengetahui sejauh mana kamu paham dan memastikan bahwa kamu tidak benar-benar asing dengan posisi yang dilamar.

Pastikan bahwa kamu belajar tentang posisi yang kamu lamar atau bertanya ke teman yang bekerja di posisi yang sama.

Jika kamu sudah bekerja sebelumnya, kamu bisa menceritakan pengalaman kerja kamu.

Contoh jawaban:

“Posisi yang saya lamar adalah sebagai Content Writer, yang mana tugas utamanya adalah membuat artikel atau tulisan yang panjang dan detail untuk blog atau website. Saya juga sempat bertanya kepada teman saya yang bekerja sebagai Content Writer terkait skill yang perlu dikuasai. Oleh karena itu saya mengikuti kursus Content Writing dan SEO untuk meningkatkan skill untuk posisi yang saya lamar.” 

Kenapa kamu tertarik melamar posisi ini?

Kamu bisa menjawab pertanyaan wawancara ini dengan menyebutkan skill atau passion yang kamu punya terhadap posisi yang dilamar.

Hal ini akan menunjukkan seberapa cocok kamu dengan posisi yang dilamar.

Hindari memberi jawaban yang seperti ini “Karena posisi yang dibuka ini, jadi saya lamar aja.”

Contoh jawabannya:

“Karena pendidikan dan pengalaman yang saya miliki sesuai dengan posisi ini. Selain itu, perusahaan Bapak/Ibu, merupakan salah satu yang terbaik di bidangnya, karena itu besar harapan saya untuk bisa berkarier di perusahaan ini.”

Apa yang kamu ketahui tentang perusahaan ini?

Perekrut ingin tahu seberapa jauh kamu mengenal perusahaan yang kamu lamar. Oleh karena itu, kamu bisa melakukan riset tentang profil perusahaan, budaya kerja, konten, dan informasi yang berkaitan dengan posisi yang kamu lamar. Jika ada temanmu yang bekerja di perusahaan tersebut, tanyakan testimoni mereka dan ambil hal positif sebagai jawaban.

Contoh jawaban:

“Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang Pendidikan dan merupakan salah satu yang terbaik di bidangnya. Produk-produk yang ditawarkan juga sangat inovatif dan terbukti mampu bertahan di masa pandemi. Bahkan perusahaan ini digadang-gadang akan menjadi startup Unicorn selanjutnya. Saya juga bertanya kepada beberapa teman saya yang bekerja di perusahaan ini terkait budaya perusahaan yang sangat bisa mendukung saya untuk terus berkembang dan belajar lebih banyak lagi.”

Apa motivasi kamu untuk bekerja di perusahaan ini?

Jawablah pertanyaan wawancara ini dengan menunjukkan ketertarikan kamu dengan perusahaan. Jelaskan juga bahwa posisi yang kamu lamar sesuai dengan skill dan latar belakang pendidikan, kamu juga bisa menceritakan tentang career goals kamu.

Hindari untuk menjawab dengan alasan pribadi seperti ini “Ya, karena saya butuh uang, Pak/Bu.” 

Contoh jawaban: 

“Saya mencari tahu perusahaan bapak dan melihat bahwa value perusahaan ini sesuai dengan value pribadi saya, jadi bekerja di sini akan membantu saya mencapai karier yang lebih baik. Saya juga bertanya kepada teman saya yang bekerja di perusahaan ini terkait budaya kerja, dan budaya tersebut sangat cocok untuk mendukung perkembangan saya.”

Kenapa kami harus menerima kamu di perusahaan ini?

Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan menjelaskan professional skills atau personal qualities yang membuat kamu terlihat lebih unggul dibanding calon pegawai lain. Hindari untuk memberi jawaban personal seperti “Karena saya butuh pekerjaan Pak/Bu, tolong diterima, ya.” atau “Karena saya sudah melamar kesana kemari tapi belum diterima.” dan lain sebagainya.

Contoh jawaban:

“Saya melihat kemampuan manajemen waktu menjadi salah satu requirements posisi ini. Kemampuan manajemen waktu adalah salah satu kelebihan yang saya miliki. Selain itu, saya juga memiliki skill yang dibutuhkan untuk posisi ini, seperti Instagram Ads, content strategy, menggunakan platform sosial media seperti Instagram, TikTok, Twitter, Facebook, dan lainnya. Menjadi seorang Social Media Specialist adalah impian saya sejak lama. Saya akan memberikan yang terbaik jika diberi kesempatan bergabung di perusahaan ini.”

Apa pencapaian terbaikmu?

Kamu bisa menceritakan pekerjaan kamu di perusahaan sebelumnya yang berhasil mendapatkan reward atau apresiasi dari atasan. Jika kamu adalah fresh graduate, ceritakan pencapaian selama kamu berkuliah, bisa pencapaian akademik atau non akademik.

Contoh jawaban:

“Saya memiliki pengalaman kerja sebagai Social Media Specialist selama 1 tahun. Saat itu, saya dipercaya untuk mengelola Instagram produk baru. Dalam waktu 8 bulan, saya berhasil meningkatkan followers Instagram dari 0 menjadi 150.000. Selain itu, engagement dengan audiens selalu terjaga, rata-rata komentar mencapai 50 di setiap unggahan. Ini mendukung penjualan dan perkembangan bisnis perusahaan. Karena hal ini, saya mendapat penghargaan sebagai karyawan terbaik di tim saya.”

Sebutkan skill yang kamu miliki untuk mendukung pekerjaan ini

Untuk menjawab pertanyaan wawancara ini, kamu harus memahami posisi yang kamu lamar beserta hard skill dan soft skill yang dibutuhkan. Kamu bisa menonjolkan skill kamu yang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Jika kamu bekerja di bidang kreatif, kamu bisa menyertakan portofolio yang membuat HRD atau user lebih yakin dengan kemampuanmu.

Contoh jawaban:

“Saya pernah mengikuti sertifikasi brevet AB pada tahun 2021 untuk mendukung karier saya di bidang perpajakan. Saya juga mahir menggunakan Microsoft Excel seperti Pivot, Vlookup, dan Hlookup. Selain itu, saya juga memiliki pengalaman magang di bidang terkait selama 3 bulan semasa kuliah.”

Kontribusi apa yang bisa kamu berikan untuk perusahaan?

Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan menceritakan pencapaian yang kamu dapatkan di pekerjaan sebelumnya, bagaimana kamu mencapainya, dan menghubungkan itu dengan posisi yang kamu inginkan.

Contoh jawaban:

“Saya memiliki pengalaman kerja sebagai Social Media Specialist selama 2 tahun. Di pekerjaan sebelumnya, saya berhasil meningkatkan engagement rate Instagram sebanyak 60%. Dengan pengalaman tersebut, saya mengetahui strategi untuk mengembangkan konten dan media sosial di perusahaan Bapak/Ibu. Jika saya diterima di perusahaan ini, saya akan berkontribusi untuk meningkatkan engagement rate dan tujuan komunikasi lain yang dapat mendukung bisnis perusahaan dengan skill dan pengalaman yang saya miliki.”

Kapan kamu bisa mulai bergabung ke perusahaan ini?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu bisa memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisimu. Kalau kamu adalah fresh graduate dan belum bekerja, kamu dapat menjawab  bisa bergabung sesegera mungkin. Tapi, kalau kamu adalah pekerja, kamu harus menyelesaikan One Month Notice dulu selama 1 bulan. Jadi kamu bisa jawab 30 hari setelah masa pengunduran diri disetujui perusahaan sebelumnya.

Berapa gaji kamu sekarang?

Untuk menjawab pertanyaan wawancara ini, kamu tidak perlu menyebutkan angka pasti dari gajimu. Kamu bisa menjawab range gaji kamu sekarang dan sebutkan angka yang lebih tinggi dan jangan ragu untuk menjelaskan keterampilan yang kamu punya untuk kesempatan mendapat tawaran gaji lebih tinggi.

Contoh jawaban:

“Gaji saya saat ini ada di range Rp6.000.000 sampai Rp8.000.000 Pak/Bu. Saya sangat terbuka untuk mendiskusikan kompensasi yang bisa diberikan perusahaan Bapak/Ibu untuk saya.”

Berapa gaji yang kamu harapkan?

Kalau kamu fresh graduate, tipsnya adalah: riset kisaran gaji dengan posisi yang sama dan daerah kerjanya. Karena, UMP dan UMR setiap daerah berbeda-beda. Kamu bisa menyesuaikan hasil riset tersebut dengan skill dan kebutuhan hidup.

Hindari menjawab dengan “Sesuai standar perusahaan saja Pak/Bu” karena bisa saja kamu mendapat tawaran gaji dengan angka terendah.

Contoh jawaban: 

“Melihat kemampuan dan keterampilan serta pengalaman yang saya miliki, saya mengajukan kompensasi dengan kisaran 6 sampai 7 juta. Semoga Bapak/Ibu berkenan untuk mempertimbangkannya.”

Apa kelemahan kamu?

“Apa kelemahan kamu?” adalah contoh pertanyaan wawancara yang menjebak. Selain kelebihan, pertanyaan mengenai kekurangan atau kelemahan juga biasanya sering ditanyakan. HRD menanyakan hal ini untuk mengetahui seberapa kamu mengenal diri sendiri.

Hindari jawaban seperti ini “Saya nggak punya kekurangan, Pak/Bu.” Huhuhu, jangan begitu, ya. Itu terkesan arogan sekali. :(

Untuk menjawab pertanyaan interview ini, sebutkan cara untuk meminimalisir kekurangan tersebut. Pastikan untuk tidak menyebutkan kekurangan yang menjadi skill utama dalam pekerjaan tersebut, ya.

Contoh jawaban kelemahan diri:

“Kekurangan saya adalah saya pelupa, Pak/Bu. Untuk meminimalisir hal itu, saya selalu mencatat hal-hal dan pekerjaan yang harus dan akan saya lakukan setiap hari. Saya juga sering memasang reminder menggunakan alarm HP saya. Dengan begitu, saya bisa semua pekerjaan bisa saya selesaikan tepat waktu dan tidak ada yang terlupakan.”

Apa rencanamu 5 tahun ke depan?

Pertanyaan mengenai rencana kamu 5 tahun ke depan, diajukan untuk mencari tahu apakah 5 tahun lagi, kamu masih memiliki rencana bersama perusahaan mereka atau apakah goals kamu sesuai dengan penawaran perusahaan.

Jangan jawab gini, ya “Saya belum punya rencana apa-apa, Pak/Bu. Masa depan, kan nggak ada yang tahu.”

Contoh jawaban:

“Dalam 5 tahun ke depan, goals saya adalah bisa menjadi manager di tim Social Media. Saya percaya bahwa value dan pelatihan yang diberikan perusahaan bisa mendukung saya untuk terus mengembangkan hard dan soft skill saya untuk meningkatkan jenjang karier saya.”

Kenapa kamu resign dari pekerjaan sebelumnya?

Jika kamu dihadapkan dengan pertanyaan ini dan sudah pernah bekerja, hindari untuk menjelek-jelekkan atasan atau tempat kerja sebelumnya, ya. Jawab saja secara profesional.

Contoh jawaban:

“Saya ingin mencari tantangan baru terkait pekerjaan sebelumnya/ ingin mencari ilmu baru.”

“Saya ingin merasakan lingkungan kerja baru, dan bisa memaksimalkan skill yang sudah saya peroleh. Semoga saya bisa berkontribusi dalam jangka panjang di perusahaan ini.”

Apakah kamu siap jika ditempatkan di luar kota?

Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan menyampaikan aspirasi jika masih ragu atau tidak siap ditempatkan di luar kota. Sampaikan alasan yang jelas dan logis. Tapi, jika kamu membutuhkan pekerjaan ini dan memang bersedia, kamu bisa menjawab bahwa kamu bersedia mengikuti kebijakan tersebut.

Contoh jawaban: 

“Baik Pak/Bu, kalau saya boleh berpendapat, besar harapan saya untuk bisa bekerja di kota tempat saya tinggal saat ini yaitu Makassar. Tapi, apabila kedepannya perusahaan memiliki kebijakan untuk menempatkan saya di luar kota, saya bersedia jika harus mengikuti aturan tersebut. Saya percaya bahwa perusahaan Bapak/Ibu memiliki banyak pertimbangan untuk menempatkan seseorang di sebuah kota.”

Di CV kamu terlihat bahwa kamu sempat tidak bekerja selama beberapa waktu, kenapa? 

Jawablah pertanyaan ini dengan jawaban yang jujur dan tetap profesional. Misalnya, kamu bisa menyampaikan bahwa kamu tetap belajar untuk mengembangkan skill dan mengikuti update dunia kerja.

Contoh jawaban:

“Betul Pak/Bu, saya sempat tidak bekerja selama 1 tahun karena melanjutkan pendidikan S2. Tapi setelah itu saya memutuskan untuk berkuliah sambil bekerja. Selama tidak bekerja, saya mengikuti kursus online tentang pemasaran dan bisnis agar tetap produktif dan meningkatkan pengetahuan dan skill yang dibutuhkan untuk bekerja kembali.”

Kenapa kamu melamar bidang pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah? 

Kalau kamu melamar pekerjaan yang berbeda dengan background pendidikan, tidak perlu panik. Kamu bisa menjawab pertanyaan interview kerja ini dengan menjelaskan bahwa kamu memiliki passion di bidang tersebut, pengalaman kerja, dan hobi yang berkaitan.

Misalnya, kamu lulusan Kehutanan yang ingin bekerja di bidang pemasaran.

Contoh jawaban:

“Benar Pak/Bu, saya memang bukan lulusan Komunikasi atau Pemasaran. Tapi, saya memiliki passion besar di bidang ini memiliki impian untuk berkarier sebagai Content Writer. Saya juga memiliki hobi menulis di blog pribadi sejak tahun 2018. Selama kuliah, saya juga bergabung dengan organisasi pers dan mengikuti berbagai lomba menulis. Saya percaya, hal-hal tersebut bisa meningkatkan skill yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang ini.”

Di CV, terlihat kamu sering berpindah kerja. Kenapa? 

Hindari menjawab pertanyaan wawancara ini dengan alasan yang kurang profesional seperti ini, “Saya nggak suka sama bos saya.” atau “Lingkungan kerja saya toxic Pak/Bu.”

Kamu bisa menjawab dengan jujur dan menjelaskan bahwa kamu berniat untuk memulai karier baru dengan lebih baik di perusahaan yang kamu lamar sekarang.

Contoh jawaban: 

“Betul Pak/Bu, sebelumnya saya belum mengetahui kalau berpindah-pindah kerja bisa merusak reputasi saya. Saya mengira jika saya mendapat tawaran pekerjaan baru, harus selalu saya ambil meskipun masih bekerja. Namun, sekarang saya sudah menyadari konsekuensinya. Saya harap, Bapak/Ibu berkenan memberi kesempatan untuk memperbaiki reputasi saya di perusahaan ini.”

Apakah kamu juga melamar di perusahaan lain selain perusahaan ini?

Kamu bisa menjawab pertanyaan yang satu ini dengan jujur tapi nggak terlalu mendetail. Misalnya, dengan tidak menyebutkan nama perusahaan.

Contoh jawaban:

“Benar, Pak/Bu, saya juga melamar ke perusahaan lain di bidang otomotif. Tapi, lamaran saya ke perusahaan lain itu hanya sebagai pilihan. Besar harapan saya untuk bisa diterima di perusahaan ini.”

Coba ceritakan yang tidak ada di CV

Pertanyaan ini memang tidak selalu muncul saat wawancara, tapi nggak menutup kemungkinan kamu mendapatkan pertanyaan ini dari HRD atau user. Untuk menjawab pertanyaan interview ini, kamu bisa menonjolkan salah satu skill kamu dan mengaitkan hal itu dengan beberapa pencapaian terbaik kamu di CV.

Contoh jawaban:

“Saya memiliki kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi yang baik. Dari CV, Bapak/Ibu bisa melihat beberapa pencapaian saya yang merupakan hasil dari kemampuan saya untuk memberikan ide-ide kreatif dan berkomunikasi dengan banyak pihak. Saya yakin dengan kemampuan ini, saya bisa memberikan kontribusi terbaik untuk divisi kreatif di perusahaan ini.”

Lingkungan kerja seperti apa yang kamu sukai?

Kamu bisa jawab pertanyaan ini dengan mempelajari budaya perusahaan yang kamu lamar. Lalu, sesuaikan budaya tersebut dengan lingkungan kerja yang kamu mau. Budaya perusahaan biasanya ada di website resmi setiap perusahaan.

Misalnya, budaya perusahaannya collaborative dan fun. Maka kamu bisa menjawab dengan:

“Saya senang bekerja di lingkungan di mana saya bisa bekerja sama dan bertemu banyak orang. Selain itu, saya juga senang bekerja di lingkungan yang menyenangkan dan produktif.”

Ada yang mau ditanyakan?

Di akhir wawancara kerja, biasanya perekrut memberi pertanyaan “Apa ada yang mau ditanyakan?” Ini jadi kesempatan kamu bagus untuk lebih mengenal perusahaan. Kamu bisa memberi pertanyaan yang berkaitan dengan perusahaan atau kemajuan karier kamu. Selain itu, dengan mengajukan pertanyaan, interview juga menjadi komunikasi 2 arah.

Jangan langsung menjawab “Nggak ada, Pak/Bu.”

Kamu bisa menanyakan ini kepada perekrut:

“Apa tahapan rekrutmen setelah interview? Dan kira-kira kapan saya bisa mendapat hasil dari interview ini Pak/Bu?”

“Apakah Bapak/Ibu ada masukan untuk saya sebagai fresh graduate untuk bisa berhasil menjalani posisi ini?”

Kamu adalah seorang pemimpin atau pengikut?

Perekrut menyukai calon karyawan yang memiliki jiwa kepemimpinan. Karena itu, jika kamu memiliki pengalaman yang berkaitan dengan kepemimpinan, bisa kamu ceritakan sebagai jawaban.

Kamu juga bisa menyampaikan ketika kamu menjadi anggota, kamu selalu bersedia mendengarkan, menerima instruksi, dan mengerjakan tanggung jawab dengan baik. 

Contoh jawaban:

“Selama kuliah, saya pernah menjadi ketua Himpunan Mahasiswa dan ketua di beberapa acara kepanitiaan. Dari sini, saya belajar komunikasi, mendengarkan, menyelesaikan masalah, dan memimpin anggota saya untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, saya juga pernah menjadi anggota sebuah acara kepanitiaan. Selama menjadi anggota, saya bersedia mendengarkan arahan atau instruksi dari ketua agar acara berjalan dengan baik.”

Bagaimana cara kamu menghadapi stress dan tekanan?

Apapun pekerjaannya, siapapun pasti pernah mengalami stres. Kamu nggak perlu berbohong dengan bilang “Oh, saya nggak pernah merasa stress atau tertekan, Pak/Bu.”

Jawab saja bagaimana kamu menghadapi stress dengan jujur. Kamu juga bisa menceritakan pengalamanmu secara ringkas untuk menunjukkan bahwa manajemen stress kamu berhasil.

Contoh jawaban:

“Menurut saya pribadi, stress ketika bekerja adalah hal wajar. Biasanya, saya akan mengambil waktu sebentar untuk istirahat dan menenangkan pikiran. Setelah itu, saya akan menganalisis masalah yang menyebabkan stress dan mencoba mencari penyelesaian masalahnya. Saya juga dapat meminta bantuan rekan kerja jika hal itu memang diperlukan.”

Bagaimana kamu mengatur prioritas pekerjaan?

Kamu bisa menjawab pertanyaan wawancara ini dengan menceritakan contoh yang pernah kamu alami. Bisa semasa kerja di perusahaan lama, atau semasa kuliah. Kamu bisa menceritakan bagaimana kamu mengatur waktu dan metode menyusun prioritas.

Contoh jawaban:

“Saya terbiasa menyusun to-do list pada malam hari. Tujuannya adalah agar besoknya saya jadi lebih produktif dan sudah mengetahui apa saja yang harus saya lakukan dan selesaikan. Saya menyusun pekerjaan berdasarkan skala prioritas penting-mendesak, penting-tidak mendesak, mendesak-tidak penting, dan tidak mendesak-tidak penting. Dengan ini, saya bisa menyelesaikan pekerjaan dari yang paling penting untuk diselesaikan dan menghapus to-do list yang kurang penting.” 

Ceritakan momen saat kamu melakukan kesalahan

Hindari menjawab pertanyaan wawancara ini dengan “Saya mah nggak pernah melakukan kesalahan Pak/Bu.” Sampaikan saja kesalahan yang tidak terlalu besar atau tidak fatal, lalu jelaskan apa yang kamu pelajari dari kesalahan tersebut.

Contoh jawaban:

“Sebelumnya, saya bekerja sebagai Social Media Specialist. Dalam salah satu konten Instagram, ternyata ada kesalahan penulisan nama tokoh terkenal dan hal ini disadari oleh netizen. Akhirnya, unggahan tersebut harus dihapus dan diunggah ulang dengan konten yang sudah diperbaiki. Dari kesalahan ini, saya belajar untuk selalu mengecek kembali penulisan copy pada brief sebelum dikerjakan Designer dan mengecek caption untuk menghindari terjadinya kesalahan penulisan lagi.”

Saat interview kerja, bukan hanya kamu yang dinilai oleh HRD atau user, tapi kamu juga bisa menilai calon atasan dan perusahaan tempat kamu bekerja nantinya. Datang tepat waktu, bicara dengan sopan, dan perhatikan bahasa tubuh untuk memberi kesan yang baik.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "contoh Pertanyaan interview kerja"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel